Jadi bila macam contohnya kisah pasal oren tadi (yang apabila kita perah, akan keluar oren, tidak keluar epal dan sebagainya), itu adalah diceritakan oleh seorang mat saleh tapi Rasulullah dah amalkan dah tu. Kalau Rasulullah, orang buat macam mana pun, yang keluar hanyalah kasih sayang. Nak meninggal pun ummati" (Mastura 2013).
Menyelesaikanpendidikan di jurusan Architecture, Curtin University, Australia dan magister jurusan Sustainable Environmental Design in Architecture, University of Liverpool, Inggris membuat Rima Ginanjar memiliki perspektif luas tentang green architects.. Putri pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian ini mendirikan perusahan bernama 'Rima Ginanjar Architects' sejak 2018, bergerak dalam
SaipulJamil, mantan suami Dewi Perssik, pernah terlihat mesra dengan Barbie Kumalasari. Namun Barbie kemudian kecewa. Kini giliran selebgram Bollywood Lina Mukherjee yang mengungkap kekecewaannya.
Sebuahtraining yang menceritakan perjalanan hidup Ary Ginanjar Agustian dalam menemukan babak baru kehidupan yang penuh arti. Moment jadi penuh haru, ditambah lagi multimedia dari ESQ yang berteknologi modern. Kisah Nyata, Ikuti Anjuran Zaidul Akbar, Si Fulan Jadi Glowing: Saya Bener-Bener Kapok (1)
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. JAKARTA – Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian berdoa untuk kesembuhan Ustadz Tatang Biller, yang ia sampaikan di akunnya pada Senin 21/6/2021. Unggahannya selama 3 jam itu, mendapat perhatian publik 14, 194 views. Berikut ini adalah isi voice note dari Master Trainer ESQ Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Al mukaram Ustadz Tatang, saya doakan semoga Allah sembuhkan, Allah sehatkan, Allah kuatkan, dan bahkan Allah tingkatkan derajat ampun dalam menghadapi ujian sakit ini. Ketika orang tanya saya, kapankah saat yang paling indah dalam hidup saya? Saya katakana, ketika saya terkena covid. Kenapa? karena tidak ada orang yang mendekat kepada saya, dan saya tidak bisa hadir kepada siapa-siapa kecuali kepada Allah. Bagi saya itu adalah sebuah honeymoon terbaik dalam hidup saya. Tepatnya ketika terkena covd di bulan Januari tahun 2021. Sebelumnya, Tatang, seorang alumni ESQ itu memberikan pesan teks kepada Ary sekitar pukul 2021 Wib yang berisi sebagai berikut Alhamdulillah saya baca instagram Ary Ginanjar, harus bikin otak selalu di gelombang rendah alpha. Tadi saya satu jam kucilkan diri, masuk ke dalam diri, melihat bayang diri satu persatu. Mulai dari otak, saluran-salurannya, lalu ke paru, jantung dan semua diajak ngobrol, diajak baik. Sampai tak terasa menangis mengingat hinanya diri. Sampai pas mengakhiri sambil membawa beban berat keluar sampe bersin besar pas sampai di ujung mulut, makasih ya penyakit, liku-liku hidup ini bukan penderitaan, tapi indahnya perpaduan kebahagiaan. Tak berhenti-berhentinya saya bersyukur kepada Allah sampai nangis. Kebayang ibu bapa. Dan gak lama setelah selesai itu, ibu saya nelpon. Allahu akbar indah sekali tadz. BERITA LAINNYA KISAH Pasangan Kembar Alumni ESQ Business School Ini Jadi Model Profesional JAKARTA - Menengok kabar dari alumni kembar ESQ Business School yang keduanya kompak menjadi model dalam dunia fashion dan kecantikan, Fanny Fandiah, S. Kom dan Hanny Fandiah, S. Mn. Mereka lulus dari jurusan sistem informasi dan manajemen bisnis tahun kembar tersebut menjalani karir dalam satu perusahaan yang sama yaitu Shella Saukia Group. Fanny Fandiah yang akrab dengan panggilan Fanny menjabat sebagai asisten manager yang memastikan operasional perusahaan berjalan dengan baik serta mengkomunikasikan tiap kegiatan yang ada, juga melakukan perekrutan karyawan untuk kebutuhan kembarannya, Hanny menjadi Head of Shella Saukia Skin yang bertanggung jawab mengurus operasionalnya, pengembangan produk, serta content creator dalam Shella Saukia karir dalam Sehlla Saukia Group, kedua kembar tersebut mengaku aktif sebagai model secara komersial dan kasual.“Sebagai model hijab, saya sudah berkecimpung kurang lebih empat tahun lengkap dengan catwalk juga photoshoot.”Menjalani profesi yang beragam, Fanny dan Hanny sepakat bahwa perlu memiliki etika, seperti bertanggung jawab. “Didapati ilmu dari ESQ Business School yaitu leadership, yang ilmu ini menjadi kemudahan untuk berkomunikasi baik dengan sesama karyawan, menugaskan anggota untuk mengerjakan tugas.""Dengan pembentukan karakter di ESQ Business School membuat saya dapat lebih memahami dan menghadapi setiap lingkungan kerja, permasalahan yang ada di lingkungan," terang Fanny dalam wawancara eksklusif juga menyebutkan bahwa dirinya memiliki tekad untuk berkontribusi Indonesia Emas dengan menjadi pribadi yang lebih baik terutama untuk perusahaan, memasukkan karyawan-karyawan terbaik yang memiliki value serta karakter agar perusahaan lebih maju dan Hanny ingin berkontribusi sebagai alumni ESQ Business School memiliki manfaat untuk lingkungan sekitar dengan memberikan banyak hal bermanfaat dan ingin berkontribusi membantu percepatan ekonomi di Indonesia dengan perusahaan yang dibangun saat ini.“Untuk generasi muda, manfaatkan waktu sebaik mungkin. Hasil akan terlihat dari apa yang kita usahakan.""Seperti bersepeda, jika ingin menjaga keseimbangan, kamu harus terus bergerak maju, sehingga jika ada tantangan tidak terjatuh, tapi bergerak terus dan hadapi," tutup kedua alumni kembar dalam wawancara eksklusif yang bisa ditonton dalam kanal youtube ESQ Business School. KISAH Jadi Pengusaha Sejak Kuliah di ESQ Business School, Shavira Liviana Kembangkan Bisnis Skincare Bernama Fitlab JAKARTA - Menduduki masa kuliah, Shavira Liviana, S. Mn mengikuti program Second Generation program pelanjut bisnis keluarga dan berhasil membuat bisnis Liviana yang dikenal dengan panggilan Shavna, seorang alumni ESQ Business School yang baru saja di wisuda pada tahun 2022 dengan gelar Sarjana dalam membangun bisnis dimulai saat duduk di bangku kuliah tahun 2020. Shavna memulai bisnis dalam bidang kecantikan yaitu skincare bernama Fitlab Beauty. Ia mengaku bisnis ini terus berkembang serta meningkat.“Bisnis skincare ini bisa meningkat karena semua orang pasti menggunakan skincare. Bahkan pada masa pandemi covid kemarin, bisnis skincare termasuk bisnis yang tetap meningkat.”Fitlab Beauty merupakan bisnis skincare yang fokus kepada wajah. Produk Fitlab Beauty tersedia mulai dari serum, cleanser, hingga cream. Yang bisa dibeli melalui berbagai e-commerce seperti Shoppe dan menjalankan bisnis, banyak tantangan yang pasti dihadapi. Bersama ilmu yang didapat dari ESQ Business School, Shavna mendapat perubahan menjadi orang yang lebih bermental kuat. Ini amat berpengaruh dalam menjalankan bisnis menurut Shavna.“Selain itu, di ESQ Business School saya mendapatkan ilmu mengenai leadership. Dan ini saya terapkan ketika memimpin tim dan me-manage segala aspek dalam bisnis saya.”Menambahkan dalam kalimatnya, bahwa Shavna menjalankan bisnis dengan penuh passion, sehingga dapat menjalankan bisnis dengan penuh tanggung jawab serta pantang menyerah, bahkan dilakukan dengan sepenuh Shavna terhadap Fitlab Beauty dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan menjadi ladang rezeki bagi para karyawan yang bergabung dalam perusahaannya.“Saya mengingat perkataan Bapak Ary Ginanjar pada saat awal saya masuk kuliah, bahwa tidak ada daun yang jatuh tanpa izin karena itu, saya amat senang dan bersyukur dapat berkuliah di ESQ Business School sehingga pada akhirnya saya dapat menjalankan bisnis saya sendiri.” Kata terima kasih juga Shavna lontarkan untuk ESQ Business School yang sudah membimbing Shavna hingga dapat menjalankan bisnis miliknya pribadi dan terus mengembangkan bisnis Fitlab Beauty hingga wawancara eksklusif bersama alumni, Shavna menitipkan pesan kepada para generasi muda,“Jangan pantang menyerah! Karena tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan.” KISAH CEO Muda Lulusan ESQ Business School, Ade Miftah Lanjutkan Bisnis Keluarga yang Berdiri Sejak Tahun 90-an JAKARTA - Mengenal Pandawa Printing yang berada di Jalan Margonda Raya, Depok yang memudahkan layanan antar printing ke berbagai daerah melalui CEO-nya. Terbilang masih sangat muda seukuran CEO, ia merupakan alumni ESQ Business School dari jurusan manajemen yaitu Ade Miftah Mubarok, S. Miftah menjabat sebagai CEO di Pandawa Digital Printing yang telah dibangun oleh kedua orangtuanya sejak tahun 90-an. Diakui bahwa Ade merupakan generasi kedua yang mengurus bisnis orang CEO Pandawa Printing, alumni angkatan tiga ESQ Business School ini banyak ditugaskan dalam mengatur strategi bisnis salah satunya adalah bagaimana jalannya keuangan dalam bisnis, hingga mengontrol seluruh karyawan dalam Pandawa Digital printing yang memiliki layanan teknologi internet itu hadir dengan teknologi cloud-computing serta online service ini bisa didapati untuk melakukan printing tripod flexy china, tripod foam board, finishing lipat, bahkan hingga finishing berjalannya bisnis Pandawa Printing, Ade mendapati banyak bertemu dengan orang yang memiliki pemikiran berbeda sehingga dapat mempengaruhi bagaimana berpikir dan mengasah kemampuan Ade memiliki kemampuan memimpin, ia mengaku berdasar dengan pembelajaran selama di ESQ Business School yang terus membentuk karakternya dengan value yang ditanamkan.“Integrity atau kejujuran menurut saya penting sekali dalam memimpin. Saya juga akan selalu menanamkan pada karyawan saya untuk selalu jujur dalam hal apapun. Misal dalam pencatatan transaksi keuangan sampai dengan hubungan mitra usaha.”Ade juga beranggapan bahwa value passion membawa kita semangat dalam mengerjakan suatu hal. Kemudian juga value creativity tentu amat diperlukan saat membangun bisnis supaya dapat lebih banyak melakukan inovasi, mengeluarkan ide ide kreatif untuk keberlangsungan bisnis.“Dengan value creativity ini, kita banyak melakukan pembaruan produk, mengubah marketing yang tadinya konvensional harus datang satu per satu ke client, sekarang beralih ke digital marketing.”Ade juga mengatakan dengan kemampuan memimpin bicara tentang bagaimana kita dapat mengetahui karakter berbagai orang dan menyikapinya. CEO Pandawa Printing tersebut berharap dapat membuka lapangan pekerjaan yang dapat membantu mensejahterakan banyak orang terutama karyawan-karyawannya. Pemikiran dari CEO muda ini membuat banyak mata lebih melek terhadap kesejahteraan banyak sesi wawancara eksklusif dengan alumni, Ade Miftah berpesan,“Dimanapun kita bergerak, tetap jalankan apa yang ada di hadapanmu. Disitulah nanti kamu akan menemukan passion!”Profile sarjana milik CEO Pandawa Digital Printing dapat disimak di sini KISAH Dari Magang, Ahsanu Nadiyya Alumni ESQ Business School Dapatkan Karir Full Time di Perusahaan Teknologi Ternama! JAKARTA - Karir seorang alumni dari jurusan sistem informasi berawal dari magang termasuk mata kuliah praktek di kampusnya, dan sekarang menjadi karyawan full time di perusahaan teknologi Nadiyya, S. Kom, seorang alumni yang seringkali disapa dengan panggilan Nadiyya saat ini berhasil bekerja sebagai ASEAN data sales operation di perusahaan teknologi berasal dari Denmark yang memproduksi gadget dan auto device.“Awalnya ketika cari internship untuk mata kuliah kerja praktek magang dapatlah di Jabra. Setelah selesai magang, mereka memberikan offering untuk full time employee di sana sebagai ASEAN data sales operation," cerita Nadiyya dalam wawancara seorang ASEAN data sales operation Nadiyya memiliki tugas untuk membantu ASEAN tim untuk mendapatkan data yang lebih reliable. Salah satunya dengan menganalisa data hasil penjualan sehingga bisa mendapatkan profit yang lebih sendiri karena fokus pada tim ASEAN membantu data, sehingga Nadiyya lebih fokus untuk membantu tim Philipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan yang Nadiyya hadapi selama bekerja di Jabra sebagai ASEAN data sales operation salah satunya adalah perbedaan bahasa, tapi tidak menjadi suatu hal yang menghalangi karir Nadiyya. selama kuliah di ESQ Business School sudah dibekali dengan mata kuliah Kepemimpinan Budaya dan ada mata kuliah Bahasa Inggris yang sangat membantu saya dalam pekerjaan sekarang.” Selain kedua mata kuliah yang disebutkan oleh Nadiyya, ada mata kuliah lain yang dianggap berpengaruh terhadap karir Nadiyya saat ini yaitu Data dan Customer Relations Management, serta mata kuliah Business School memiliki 5 values yang senantiasa ditanamkan pada jiwa mahasiswanya sehingga membentuk karakter berkualitas. Hal ini terasa oleh alumni ini yang bekerja secara profesional, dari lima values ada satu value yang Nadiyya anggap paling sering creativity-lah yang senantiasa Nadiyya gunakan untuk menganalisis data sesuai dengan bidang pekerjaan yang sedang dia geluti.“Untuk menganalisa data kita butuh berfikir kreatif. Sehingga kita bisa mendapatkan data dengan hasil yang lebih valuable.”Nadiyya juga ikut mengatakan bahwa semenjak kuliah di ESQ Business School dirinya menjadi sosok yang jauh lebih terarah dan fokus terhadap cita-cita sehingga termotivasi untuk suksesnya lebih untuk sukses menjadi besar juga keinginan Nadiyya memberikan kontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menjadi generasi muda yang membagikan banyak hal positif kepada generasi muda lainnya. Contohnya dengan menerapkan 5 values ESQ Business School integrity, passion, creativity, humility, professionalism di lingkungan pekerjaan hingga meng-influence teman lainnya supaya memiliki karakter kuat dengan value yang sama.“Untuk teman-teman semua, keep find away to get your dream, stay positive!” tutup Nadiyya di akhir sesi wawancara eksklusif untuk profile alumni. KISAH Sebagai Alumni ESQ Business School, Mayolla Pegang 5 Valuesnya Saat Menjabat Jadi Co-Founder & CBO Aplikasi Teman Curhat JAKARTA - Kolaborasi energi antar mahasiswa ESQ Business School dalam membangun bisnis seringkali didapati. Salah satunya adalah Mayolla Suci Eksa, S. Mn yang bergabung bersama rekan satu angkatannya membangun bisnis StartUp, Teman Curhat ESQ Business School jurusan manajemen bisnis yang akrab dipanggil Olla itu menjabat sebagai Co-Founder Teman Curhat App dan merangkap sebagai Chief Business Curhat App sendiri adalah aplikasi digital yang berperan sebagai pendengar baik yang membantu menggali solusi dan menjadi saran pengembangan diri. “Tugas saya sebagai co-founder dan CBO adalah memastikan divisi-divisi untuk bekerja secara efektif mencapai tujuan perusahaan, serta mengurus bagian administratif finansial dan operating management-nya.”Setelah lulus dari ESQ Business School, Olla bersama rekannya langsung membangun dan fokus dengan aplikasi Teman Curhat yang saat ini sudah berjalan selama 2 tahun. Goals dari Teman Curhat pada tahun ini dapat mencapai juga bicara mengenai bagaimana dirinya dan tim menghargai tiap pencapaian yang terjadi sebagai bagian dari perjalanan mereka. “Karena bisnis yang kami jalani betul-betul dari nol, tiap perjalanan adalah waktu pencapaian bagi kami. Pencapaian terbesar kami adalah Teman Curhat App dapat menjadi salah satu aplikasi terbaik pilihan Google Indonesia untuk dapat dimanfaatkan user untuk pelayanan kesehatan mental pada tanggal 10 oktober 2022, hari kesehatan mental dunia.”Pencapaian yang diraih Olla dan tim tentu tidak pernah luput dari usaha dan bagaimana karakter Olla serta tim terbentuk supaya dapat menyatukan visi misi perusahaan dan terus mencapai banyak hal.“Saat kuliah mata kuliah karakter, saya belajar tentang ilmu leadership dan membangun hal yang paling berubah dalam diri saya adalah mengenai mindset. Sebelumnya saya memandang banyak hal secara kecil dan biasa saja, namun di ESQ Business School akhirnya saya dapat merubah pola pikir, memandang satu sudut saja bisa lebih besar pandangannya serta lebih bermakna.”Bersama dengan pilar yang dibangun untuk pendidikan di ESQ Business School, Olla mendapatkan dirinya dapat mengimplementasikan lima values yang telah diajarkan dan values tersebut adalah integrity, passion, creativity, humility, dan professionalism. Nilai nilai tersebut menjadi pegangan Olla dalam berkarya dan berbisnis.
- Pamor pria kelahiran Bandung 24 Maret 1965 ini melambung setelah program pelatihannya bertitel ESQ Emotional Spiritual Quotient menjadi booming dimana-mana. Namun tetap saja ada satu hal yang masih mengganjal hatinya. "Saya ingin mimpi saya yaitu Indonesia Emas 2020 terwujud," tukas pemilik nama lengkap Ary Ginanjar Agustian. Apa maksudnya?Ayah enam anak ini adalah seorang motivator Indonesia dan juga seorang tokoh pembangunan karakter yang telah berkecimpung di dunia bisnis selama lebih dari 25 tahun. Melalui pengalaman nyata dalam dunia bisnis, buku-buku yang dipelajari, serta perenungannya, ia menulis sebuah buku yang sangat fenomenal "ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual". Di dalam buku tersebut ia menyampaikan gagasan bahwa kecerdasan intelektual IQ saja tidak cukup. "Dulu orang berfokus pada IQ sehingga orang dengan intelektual yang tinggi dianggap berhasil. Tapi setelah tahun 2000, orang yang sukses banyak mengalami 'kekeringan jiwa', mereka tidak bahagia dan memerlukan pencerahan," tutur Ary yang pernah mengajar selama 7 tahun di Politeknik Universitas Udayana muncul kecerdasan emosional EQ dan kecerdasan spiritual SQ sehingga seolah-olah dunia terpecah menjadi tiga bagian. ESQ mencoba menggabungkan tiga konsep tersebut menjadi satu karena menurutnya mereka yang kaya belum tentu bisa bahagia atau yang miskin adalah sengsara. "Buat saya, untuk menjadi seseorang yang berhasil tidak hanya dibutuhkan IQ. tapi diperlukan juga EQ yang akan memberikan keterampilan dalam bersosialisasi dan berhubungan dengan orang lain, serta SQ yang akan memberikan jawaban atas eksistensi diri," paparnya antusias. Untuk menggabungkan ketiga kecerdasan tersebut, dirancanglah sebuah konsep yang disebutnya The ESQWay165, yaitu sebuah konsep pembangunan karakter yang komprehensif dan integratif berdasarkan 1 nilai universal, 6 prinsip pembangunan mental, dan 5 langkah terobosan tidak akan bisa bergaung jika tidak diiringi doa dan usaha yang keras. Diakui Ary, pertolongan Tuhan dan menghadapi tantangan dengan sabar merupakan hal yang utama sehingga ESQ bisa tetap bertahan. "Memang bukan perkara mudah. Tidak saja dengan usaha saja, semua karena Allah SWT juga. Saya bersyukur, hasil kerja keras melakukan training ESQ ke berbagai tempat akhirnya membuahkan hasil yang manis. ESQ dikenal dimana-mana dan kini sudah ada di beberapa Negara termasuk Singapura dan Malaysia," imbuh peraih The Most Powerful People and Ideas in Business oleh majalah SWA tahun 2004 satu dekade pertama, yaitu 2001 sampai 2011, ESQ hanya single product yaitu training spiritualitas ESQ 165. Itu yang terus dilakukan selama kurang lebih 6000 angkatan. Kemudian di dekade kedua, tuntutan masyarakat berubah yaitu dari single product dan single training menjadi multi product dan multi training. Selain itu, kini ESQ bersifat customer oriented, tidak lagi product oriented dan tetap melalui tiga pendekatan yaitu IQ, EQ dan SQ. "Dulu ESQ product driven membuat produk baru memikirkan bagaimana menjualnya. Sekarang tak bisa lagi karena kompetitor sudah banyak, jadi harus market driven produk perlu dirancang dengan berfokus pada minat dan kebutuhan pasar. Artinya kita harus bisa memenuhi keinginan masyarakat. Itu yang membuat ESQ bisa berubah," mengakui, untuk mengubah konsep tersebut tidaklah mudah. Pertama image masyarakat setiap kali menilai ESQ langsung ingat nangis atau tobat. Padahal ESQ harus menjelaskan bahwa ESQ tidak lagi seperti itu. ESQ bisa membantu korporasi dengan mengukur dan membangun budaya perusahaan, meningkatkan service excellent dan sebagainya, tapi tetap berbasis spiritualitas. Kemudian tiba di era pancaroba yang dihadapi selama tiga tahun terakhir yaitu di mana terjadi penurunan dari sisi dengan berkembangnya ESQ, Presiden Direktur PT Arga Bangun Bangsa mendirikan gedung Menara 165 yang unik, yaitu di atapnya terdapat tulisan Allah. Hal ini dilakukan karena ia ingin memberi kesan kepada semua orang bahwa di atas hal yang berhubungan dengan intelektual dan emosional adalah Tuhan. "Artinya apa? Saya ingin mengatakan bahwa semua itu harus tetap kembali pada Tuhan apalagi setelah melihat permasalahan sosial di mana-mana, semua akhirnya kembali ke Tuhan. Anda lihat sendiri, banyaknya masalah hukum, masalah politik, korupsi, ketidakadilan, dan lain-lain. Dari situ kelihatan bahwa ada sebuah kecerdasan spiritual yang ditinggalkan. Dengan adanya Menara 165 ini saya berharap munculnya kebenaran hakiki, runtuhnya segala kepentingan, lahirnya kecerdasan spiritual secara universal. Harapan saya generasi yang akan datang sadar dan menempatkan Allah di atas segala-galanya meskipun mereka sedang sibuk mengurus bisnis," papar Ary seraya menambahkan bahwa selama ini banyak gedung yang menempatkan masjid/mushola di moral masih menjadi persoalan serius dan menjadi tantangan berat bagi semua pihak. "Masalah ini muncul karena mindset bangsa Indonesia yang membagi antara bisnis dan religi. Artinya, kalau ingin focus di agama, mereka harus tinggalkan bisnis. Begitu juga sebaliknya sehingga banyak pula mereka yang dikategorikan sebagai kelompok bisnis cenderung meninggalkan Tuhan dan akhirnya mereka meninggalkan kode etik dan malah bersikap tidak jujur dan tidak adil," tukas lulusan STP Bandung, Universitas Udayana Bali dan Tafe College Adelaide, satu sisi, orang spiritual menjadi terpasung sehingga tidak bisa ikut dalam dunia bisnis. Karena itu, dibutuhkan sufi korporat yang bisa bertahan di dunia bisnis namun tetap mengedepankan Tuhan dan ajaran-Nya. "Saya bilang sufi korporat karena hatinya sufi tapi hidupnya di dunia bisnis. Sufi korporat mampu menegakkan kejujuran di tengah tawaran bisnis yang menggiurkan dan membuatnya bisa berbuat kesalahan. Mereka bisa bertahan dengan kejujuran di tengah pertarungan bisnis," tambah mantan juara karate tingkat nasional dan peraih medali perunggu di International Tournament Samurai Toyama Nakamura Ryu di Yokohama, Jepang, serta menjadi orang pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan sabuk hitam Samurai Nakamura Ryu. Training ESQ menurutnya bersifat membantu agar para pebisnis bisa bertahan di dunia bisnis dengan kejujuran. Ia memang sengaja tidak menggunakan simbol-simbol keagamaan agar bisa diterima secara visi Indonesia Emas 2020 bisa terwujud. "Itu adalah obesesi saya. Saya ingin Indonesia yang berkarakter, yaitu Indonesia yang jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil dan peduli. Ketika 7 Budi Utama itu dilaksanakan, maka akan lahir polisi yang jujur, pegawai negeri yang jujur, jaksa yang amanah, anggota DPR yang jujur, pelajar yang jujur," ujar peraih gelar Doctor Honoris Causa di bidang pendidikan karakter oleh Universitas Negeri Yogyakarta sebagai penghargaan atas konsep The ESQWay165 sebagai metode pembangunan karakter. BERITA LAINNYA KISAH Pasangan Kembar Alumni ESQ Business School Ini Jadi Model Profesional JAKARTA - Menengok kabar dari alumni kembar ESQ Business School yang keduanya kompak menjadi model dalam dunia fashion dan kecantikan, Fanny Fandiah, S. Kom dan Hanny Fandiah, S. Mn. Mereka lulus dari jurusan sistem informasi dan manajemen bisnis tahun kembar tersebut menjalani karir dalam satu perusahaan yang sama yaitu Shella Saukia Group. Fanny Fandiah yang akrab dengan panggilan Fanny menjabat sebagai asisten manager yang memastikan operasional perusahaan berjalan dengan baik serta mengkomunikasikan tiap kegiatan yang ada, juga melakukan perekrutan karyawan untuk kebutuhan kembarannya, Hanny menjadi Head of Shella Saukia Skin yang bertanggung jawab mengurus operasionalnya, pengembangan produk, serta content creator dalam Shella Saukia karir dalam Sehlla Saukia Group, kedua kembar tersebut mengaku aktif sebagai model secara komersial dan model hijab, saya sudah berkecimpung kurang lebih empat tahun lengkap dengan catwalk juga profesi yang beragam, Fanny dan Hanny sepakat bahwa perlu memiliki etika, seperti bertanggung jawab. “Didapati ilmu dari ESQ Business School yaitu leadership, yang ilmu ini menjadi kemudahan untuk berkomunikasi baik dengan sesama karyawan, menugaskan anggota untuk mengerjakan tugas.""Dengan pembentukan karakter di ESQ Business School membuat saya dapat lebih memahami dan menghadapi setiap lingkungan kerja, permasalahan yang ada di lingkungan," terang Fanny dalam wawancara eksklusif juga menyebutkan bahwa dirinya memiliki tekad untuk berkontribusi Indonesia Emas dengan menjadi pribadi yang lebih baik terutama untuk perusahaan, memasukkan karyawan-karyawan terbaik yang memiliki value serta karakter agar perusahaan lebih maju dan Hanny ingin berkontribusi sebagai alumni ESQ Business School memiliki manfaat untuk lingkungan sekitar dengan memberikan banyak hal bermanfaat dan ingin berkontribusi membantu percepatan ekonomi di Indonesia dengan perusahaan yang dibangun saat generasi muda, manfaatkan waktu sebaik mungkin. Hasil akan terlihat dari apa yang kita usahakan.""Seperti bersepeda, jika ingin menjaga keseimbangan, kamu harus terus bergerak maju, sehingga jika ada tantangan tidak terjatuh, tapi bergerak terus dan hadapi," tutup kedua alumni kembar dalam wawancara eksklusif yang bisa ditonton dalam kanal youtube ESQ Business School. KISAH Jadi Pengusaha Sejak Kuliah di ESQ Business School, Shavira Liviana Kembangkan Bisnis Skincare Bernama Fitlab JAKARTA - Menduduki masa kuliah, Shavira Liviana, S. Mn mengikuti program Second Generation program pelanjut bisnis keluarga dan berhasil membuat bisnis Liviana yang dikenal dengan panggilan Shavna, seorang alumni ESQ Business School yang baru saja di wisuda pada tahun 2022 dengan gelar Sarjana dalam membangun bisnis dimulai saat duduk di bangku kuliah tahun 2020. Shavna memulai bisnis dalam bidang kecantikan yaitu skincare bernama Fitlab Beauty. Ia mengaku bisnis ini terus berkembang serta skincare ini bisa meningkat karena semua orang pasti menggunakan skincare. Bahkan pada masa pandemi covid kemarin, bisnis skincare termasuk bisnis yang tetap Beauty merupakan bisnis skincare yang fokus kepada wajah. Produk Fitlab Beauty tersedia mulai dari serum, cleanser, hingga cream. Yang bisa dibeli melalui berbagai e-commerce seperti Shoppe dan menjalankan bisnis, banyak tantangan yang pasti dihadapi. Bersama ilmu yang didapat dari ESQ Business School, Shavna mendapat perubahan menjadi orang yang lebih bermental kuat. Ini amat berpengaruh dalam menjalankan bisnis menurut itu, di ESQ Business School saya mendapatkan ilmu mengenai leadership. Dan ini saya terapkan ketika memimpin tim dan me-manage segala aspek dalam bisnis dalam kalimatnya, bahwa Shavna menjalankan bisnis dengan penuh passion, sehingga dapat menjalankan bisnis dengan penuh tanggung jawab serta pantang menyerah, bahkan dilakukan dengan sepenuh Shavna terhadap Fitlab Beauty dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan menjadi ladang rezeki bagi para karyawan yang bergabung dalam mengingat perkataan Bapak Ary Ginanjar pada saat awal saya masuk kuliah, bahwa tidak ada daun yang jatuh tanpa izin karena itu, saya amat senang dan bersyukur dapat berkuliah di ESQ Business School sehingga pada akhirnya saya dapat menjalankan bisnis saya Kata terima kasih juga Shavna lontarkan untuk ESQ Business School yang sudah membimbing Shavna hingga dapat menjalankan bisnis miliknya pribadi dan terus mengembangkan bisnis Fitlab Beauty hingga wawancara eksklusif bersama alumni, Shavna menitipkan pesan kepada para generasi muda,“Jangan pantang menyerah! Karena tidak ada perjuangan tanpa KISAH CEO Muda Lulusan ESQ Business School, Ade Miftah Lanjutkan Bisnis Keluarga yang Berdiri Sejak Tahun 90-an JAKARTA - Mengenal Pandawa Printing yang berada di Jalan Margonda Raya, Depok yang memudahkan layanan antar printing ke berbagai daerah melalui CEO-nya. Terbilang masih sangat muda seukuran CEO, ia merupakan alumni ESQ Business School dari jurusan manajemen yaitu Ade Miftah Mubarok, S. Miftah menjabat sebagai CEO di Pandawa Digital Printing yang telah dibangun oleh kedua orangtuanya sejak tahun 90-an. Diakui bahwa Ade merupakan generasi kedua yang mengurus bisnis orang CEO Pandawa Printing, alumni angkatan tiga ESQ Business School ini banyak ditugaskan dalam mengatur strategi bisnis salah satunya adalah bagaimana jalannya keuangan dalam bisnis, hingga mengontrol seluruh karyawan dalam Pandawa Digital printing yang memiliki layanan teknologi internet itu hadir dengan teknologi cloud-computing serta online service ini bisa didapati untuk melakukan printing tripod flexy china, tripod foam board, finishing lipat, bahkan hingga finishing berjalannya bisnis Pandawa Printing, Ade mendapati banyak bertemu dengan orang yang memiliki pemikiran berbeda sehingga dapat mempengaruhi bagaimana berpikir dan mengasah kemampuan Ade memiliki kemampuan memimpin, ia mengaku berdasar dengan pembelajaran selama di ESQ Business School yang terus membentuk karakternya dengan value yang atau kejujuran menurut saya penting sekali dalam memimpin. Saya juga akan selalu menanamkan pada karyawan saya untuk selalu jujur dalam hal apapun. Misal dalam pencatatan transaksi keuangan sampai dengan hubungan mitra juga beranggapan bahwa value passion membawa kita semangat dalam mengerjakan suatu hal. Kemudian juga value creativity tentu amat diperlukan saat membangun bisnis supaya dapat lebih banyak melakukan inovasi, mengeluarkan ide ide kreatif untuk keberlangsungan value creativity ini, kita banyak melakukan pembaruan produk, mengubah marketing yang tadinya konvensional harus datang satu per satu ke client, sekarang beralih ke digital juga mengatakan dengan kemampuan memimpin bicara tentang bagaimana kita dapat mengetahui karakter berbagai orang dan menyikapinya. CEO Pandawa Printing tersebut berharap dapat membuka lapangan pekerjaan yang dapat membantu mensejahterakan banyak orang terutama karyawan-karyawannya. Pemikiran dari CEO muda ini membuat banyak mata lebih melek terhadap kesejahteraan banyak sesi wawancara eksklusif dengan alumni, Ade Miftah berpesan,“Dimanapun kita bergerak, tetap jalankan apa yang ada di hadapanmu. Disitulah nanti kamu akan menemukan passion!â€Profile sarjana milik CEO Pandawa Digital Printing dapat disimak di sini KISAH Dari Magang, Ahsanu Nadiyya Alumni ESQ Business School Dapatkan Karir Full Time di Perusahaan Teknologi Ternama! JAKARTA - Karir seorang alumni dari jurusan sistem informasi berawal dari magang termasuk mata kuliah praktek di kampusnya, dan sekarang menjadi karyawan full time di perusahaan teknologi Nadiyya, S. Kom, seorang alumni yang seringkali disapa dengan panggilan Nadiyya saat ini berhasil bekerja sebagai ASEAN data sales operation di perusahaan teknologi berasal dari Denmark yang memproduksi gadget dan auto ketika cari internship untuk mata kuliah kerja praktek magang dapatlah di Jabra. Setelah selesai magang, mereka memberikan offering untuk full time employee di sana sebagai ASEAN data sales operation," cerita Nadiyya dalam wawancara seorang ASEAN data sales operation Nadiyya memiliki tugas untuk membantu ASEAN tim untuk mendapatkan data yang lebih reliable. Salah satunya dengan menganalisa data hasil penjualan sehingga bisa mendapatkan profit yang lebih sendiri karena fokus pada tim ASEAN membantu data, sehingga Nadiyya lebih fokus untuk membantu tim Philipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan yang Nadiyya hadapi selama bekerja di Jabra sebagai ASEAN data sales operation salah satunya adalah perbedaan bahasa, tapi tidak menjadi suatu hal yang menghalangi karir Nadiyya. selama kuliah di ESQ Business School sudah dibekali dengan mata kuliah Kepemimpinan Budaya dan ada mata kuliah Bahasa Inggris yang sangat membantu saya dalam pekerjaan Selain kedua mata kuliah yang disebutkan oleh Nadiyya, ada mata kuliah lain yang dianggap berpengaruh terhadap karir Nadiyya saat ini yaitu Data dan Customer Relations Management, serta mata kuliah Business School memiliki 5 values yang senantiasa ditanamkan pada jiwa mahasiswanya sehingga membentuk karakter berkualitas. Hal ini terasa oleh alumni ini yang bekerja secara profesional, dari lima values ada satu value yang Nadiyya anggap paling sering creativity-lah yang senantiasa Nadiyya gunakan untuk menganalisis data sesuai dengan bidang pekerjaan yang sedang dia menganalisa data kita butuh berfikir kreatif. Sehingga kita bisa mendapatkan data dengan hasil yang lebih juga ikut mengatakan bahwa semenjak kuliah di ESQ Business School dirinya menjadi sosok yang jauh lebih terarah dan fokus terhadap cita-cita sehingga termotivasi untuk suksesnya lebih untuk sukses menjadi besar juga keinginan Nadiyya memberikan kontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menjadi generasi muda yang membagikan banyak hal positif kepada generasi muda lainnya. Contohnya dengan menerapkan 5 values ESQ Business School integrity, passion, creativity, humility, professionalism di lingkungan pekerjaan hingga meng-influence teman lainnya supaya memiliki karakter kuat dengan value yang teman-teman semua, keep find away to get your dream, stay positive!†tutup Nadiyya di akhir sesi wawancara eksklusif untuk profile alumni. KISAH Sebagai Alumni ESQ Business School, Mayolla Pegang 5 Valuesnya Saat Menjabat Jadi Co-Founder & CBO Aplikasi Teman Curhat JAKARTA - Kolaborasi energi antar mahasiswa ESQ Business School dalam membangun bisnis seringkali didapati. Salah satunya adalah Mayolla Suci Eksa, S. Mn yang bergabung bersama rekan satu angkatannya membangun bisnis StartUp, Teman Curhat ESQ Business School jurusan manajemen bisnis yang akrab dipanggil Olla itu menjabat sebagai Co-Founder Teman Curhat App dan merangkap sebagai Chief Business Curhat App sendiri adalah aplikasi digital yang berperan sebagai pendengar baik yang membantu menggali solusi dan menjadi saran pengembangan diri. “Tugas saya sebagai co-founder dan CBO adalah memastikan divisi-divisi untuk bekerja secara efektif mencapai tujuan perusahaan, serta mengurus bagian administratif finansial dan operating lulus dari ESQ Business School, Olla bersama rekannya langsung membangun dan fokus dengan aplikasi Teman Curhat yang saat ini sudah berjalan selama 2 tahun. Goals dari Teman Curhat pada tahun ini dapat mencapai juga bicara mengenai bagaimana dirinya dan tim menghargai tiap pencapaian yang terjadi sebagai bagian dari perjalanan mereka. “Karena bisnis yang kami jalani betul-betul dari nol, tiap perjalanan adalah waktu pencapaian bagi kami. Pencapaian terbesar kami adalah Teman Curhat App dapat menjadi salah satu aplikasi terbaik pilihan Google Indonesia untuk dapat dimanfaatkan user untuk pelayanan kesehatan mental pada tanggal 10 oktober 2022, hari kesehatan mental yang diraih Olla dan tim tentu tidak pernah luput dari usaha dan bagaimana karakter Olla serta tim terbentuk supaya dapat menyatukan visi misi perusahaan dan terus mencapai banyak kuliah mata kuliah karakter, saya belajar tentang ilmu leadership dan membangun hal yang paling berubah dalam diri saya adalah mengenai mindset. Sebelumnya saya memandang banyak hal secara kecil dan biasa saja, namun di ESQ Business School akhirnya saya dapat merubah pola pikir, memandang satu sudut saja bisa lebih besar pandangannya serta lebih dengan pilar yang dibangun untuk pendidikan di ESQ Business School, Olla mendapatkan dirinya dapat mengimplementasikan lima values yang telah diajarkan dan values tersebut adalah integrity, passion, creativity, humility, dan professionalism. Nilai nilai tersebut menjadi pegangan Olla dalam berkarya dan berbisnis.
Post navigation Pendiri ESQ & Master Trainer ESQ Dr. HC. Ary Ginanjar Agustian jadi orang gila. Kok bisa sih? langsung aja cek videonya yaa, yang pasti banyak kisah haru dan menginspirasi ESQ Amazing You bersama Ary Ginanjar Agustian, Setelah 30 Tahun ! Setelah 18 tahun menjadi seorang penulis buku, motivator dan trainer, dan secara bersamaan 30 tahun terjun langsung ke lapangan, ada dua hal yang berani saya katakan, menjadi topik utama dan penting dicari oleh jutaan manusia. Yaitu bagaimana untuk hidup bahagia dan berjaya!. Banyak sudah buku yang ditulis, training yang dibuat, seminar dan ceramah membicarakan topik ini.. Namun rasanya kita belum puas dan tidak mau berhenti mencari “sebuah formula ” bagaimana agar hidup berhasil dan bahagia. Termasuk saya. Walau sudah melatih kurang lebih sudah 1,575,048 alumni di seluruh dunia. 24,000 perusahaan yang sudah di bantu. Lebih dari 9,725 kelas training yang kami adakan. Data per April 2018, namun masih terasa banyak hal baru yang belum saya berikan! Ada rahasia istimewa yang selama 30 tahun saya berkarir yang saya masih simpan dan terus saya kembangkan. Hal ini saya “develop” bukan hanya dengan membaca berbagai buku, merenung dan menulis buku, mengikuti berbagai seminar dan training, namun yang terpenting adalah melalui pengalaman hidup saya sendiri yang penuh lika-liku. ESQ Amazing You bersama Ary Ginanjar Agustian, Setelah 30 Tahun ! Nah ! berita gembiranya.. InsyaAllah, pada tanggal 15-16 Desember 2018 di ICE BSD, saya sudah siap untuk beberkan Formula rahasia itu di acara Training AMAZING YOU bersama peserta ! Peserta yang beruntung, yang nanti hadir di Training ini akan saya hadiahkan RAHASIA yang akan membuka misteri dua hal di besar iaitu bagaimana mencapai Achievement & Fulfillment. Terasa sederhana, namun harganya 30 tahun kajian, pengalaman dan pemikiran ! Khusus saya berikan untuk mereka yang siap untuk berubah!! Apakah Anda salah seorang yg beruntung itu ? AMAZING YOU ! Segera saja daftar karena sungguh sudah 9000 orang yang mendaftar dari seat yang tersedia ! DAFTAR>> ESQ AMAZING YOU < kisah hidup ary ginanjar